Perbedaan arus AC dan DC Beserta Contohnya

Arus Listrik AC dan DC: Pengertian, Perbedaan, dan Contohnya - Listrik jika dikelompokkan berdasarkan arusnya, maka akan ada dua kelompok atau dua jenis. Jenis pertama adalah arus listrik AC dan yang kedua adalah arus listrik DC. Di artikel ini, kita sebisa mungkin akan membahas tuntas mengenai Arus Listrik AC dan DC: Pengertian, Perbedaan, dan Contohnya.

Perbedaan arus AC dan DC Beserta Contohnya

Untuk memudahkan kita memahami seputar dua jenis arus listrik ini, pertama kamu harus paham dulu pengetian dari kedua jenis arus listrk ini.

Pengertian Arus Listrik AC

Pengertian arus listrik AC (Alternating Current) adalah arus listrik bolak-balik. Mengapa dikatakan sebagai arus listrik bolak-balik? Ini karena arus listrik AC punya arah arus yang seringkali berubah-ubah. Perubahannya pun secara bolak-balik.

Jadi, arus listrik AC ini, sifatnya cenderung berubah-ubah, tidak menetap, dan perubahannya bersifat bolak-balik.

Pengertian Arus Listrik DC

Nah, bagaimana dengan arus listrik DC? Dari segi apa perbedaan mendasarnya dengan arus listrik AC?

Pengertian arus listrik DC (Direct Current) adalah arus listrik yang bersifat searah. Mengapa dikatakan sebagai arus listrik searah? Ini karena arus listrik DC punya arah arus yang tetap atau tidak berubah.

Perbedaan Arus Listrik AC dan DC

Seperti yang sudah kita singgung sebelumnya, bahwa dalam dunia elektronika terdapat dua buah istilah untuk menyatakan sebuah tegangan arus listrik. Tidak lain dan tidak bukan adalah istilah DC dan AC.

Antara DC dan AC keduanya punya perbedaan yang sangat spesifik. Perbedaan dua jenis arus listrik ini, terangkum dalam poin-poin di bawah ini.

  • Arus listrik AC punya tingkat keamanan yang tinggi untuk transfer listrik jarak jauh. Berbeda dengan arus listrik DC yang tidak mampu melakukan transfer listrik jarak jauh.
  • Arah arus listrik bolak-balik pada arus listrik AC disebabkan oleh magnet yang mengitari di sepanjang kawat. Berbeda dengan arah arus listrik searah pada arus listrik DC yang disebabkan oleh magnet yang stabil berada di sepanjang kawat.
  • Biasanya, frekuensi arus listrik AC, berada di sekitaran 50-60 Hz. Berbeda dengan frekuensi arus listrik DC yang bernilai 0.
  • Arus listrik AC didapatkan dari generatur dengan arus yang bolak-balik. Berbeda dengan arus listrik AC yang bisa didapatkan dari baterai atau dinamo.
  • Arus listrik AC polaritasnya berubah-ubah dari polaritas yang tinggi ke yang rendah. Berbeda dengan polaritas arus listrik DC yang selalu tetap di setiap terminalnya.

Contoh Arus Listrik AC dan DC dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari, contoh penarapan arus listrik AC (Alternating Current) dan DC (Direct Current) sangat mudah ditemukan. Bahkan penerapan dari dua jenis arus listrik ini, sudah sangat sering kita gunakan. Apa saja itu?

Misal yang pertama adalah contoh penarapan arus listrik AC (Alternating Current). Di kehidupan, kita semua, tidak dapat dipisahkan dari yang namanya arus listrik bolak-balik. Mengapa begitu?

Ini karena alat elektronik apa saja, tidak bisa digunakan jika tidak ada PLN. PLN adalah contoh besar dari arus listrik AC. Listrik yang berasal dari PLN adalah listrik bolak-balik. Ini karena listrik dari PLN berasal dari GGL induksi generator yang sifatnya bolak-balik.

Contoh penarapan arus listrik DC (Direct Current) tidak kalah pentingnya dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan yang kita genggam saat ini (HP), bisa bekerja dengan baik karena adanya arus listrik DC. Contoh arus listrik DC salah satunya adalah baterai. Baterai HP dalam mengalirkan arus listrik ke HP, menggunakan sistem arus listrik searah atau DC.

Nah, itulah tadi pembahasan mengenai Arus Listrik AC dan DC: Pengertian, Perbedaan, dan Contohnya. Bagaimana? Menarik bukan?

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url