Perbedaan RIP, IGRP, OSPF, BGP Lengkap dengan Kelebihan dan Kekurangan nya

Perbedaan RIP, IGRP, OSPF, BGP Lengkap dengan Kelebihan dan Kekurangan nya - Istilah istilah ini merupakan jenis routing yang digunakan pada routing dinamis dalam jaringan komputer. Sebelum masuk ke pembahasan awal sebaiknya kamu mengerti dahulu apa itu routing dinamis. Kalo sudah mengerti langsung saja kita membahas Perbedaan RIP, IGRP, OSPF, BGP, EIGRP Beserta Kelebihan dan Kekurangan.

Perbedaan RIP, IGRP, OSPF, BGP Lengkap dengan Kelebihan dan Kekurangan nya

1. RIP (Routing Information Protocol)

Salah satu jenis protokol routing dinamis yang sering digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). RIP merupakan yang cara kerjanya menghitung jumlah hop sebagai routing metric dan menggunakan algoritma distance vector. Pada routing RIP juga memiliki jumlah maksimum hop yang terhitung yaitu 15 hop. Setiap routernya saling menukar informasi ketika sudah 30 detik melalui port UDP 520.

Dalam Protokol RIP menggunakan teknik split horizon with poison reverse untuk menghidari loop routing. Protocol RIP ini merupakan protokol yang paling mudah dikonfigurasi dibandingkan dengan protocol routing dinamis lainya.

Kelebihan

  • Memiliki timer supaya admin jaringan dapat mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing.
  • Konfigurasi mudah dan memberikan hasil yang mudah diterima
  • Menggunakan metode Triggered Update
  • Jika melakukan perupbahan jaringan tetapi timernya belum habis. Router akan tetap melaksanakan tugasnya karena menggunakan sistem atau metode Triggered Update

Kekurangan

  • Tidak memiliki informasi subnet setiap route
  • Tidak mendukung VLSM (Variable Length Subnet Masking)
  • Jumlah hostnya terbatas
  • Ketika pertama kali dikonfigurasi tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada
  • Informasi awal ketika belum dikonfigurasi hanya mengetahui cara routing ke diri sendiri

Versi RIP

  • RIPv1
  • RIPv2
  • RIPng

2. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)

Protocol ini tercipta untuk mengatasi kekurangan hop pada protocol RIP yang hanya bisa menggunakan 15 hop, Jumlah hop maksimum pada IGRP adalah 255 hop. Protocol ini diciptakan resmi oleh perusahaan jaringan terkenal Cisco.

IGRP adalah protocol routing dinamis yang menggunakan sistem AS (Autonumous System) yang bisa menentukan penjaluranya berdasarkan system, interior maupun exterior. Tujuan protocol ini dibuat selain memaksimalkan hop antara lain :
  1. Pemisah lalu lintas antar rute paralel
  2. Mempertimbangkan perhitungan laju kesalahan dan tingkat lalu lintas yang berbeda
  3. Memiliki kemampuan untuk menangani lebih dari satu jenis layanan dengan informasi tunggal
  4. Walaupun dalam jaringan yang kompleks dan sangat besar. IGRP dapat melakukan penjaluran dengan stabil.

Kelebihan

  • Dapat memisahkan rute jaringan
  • Dapat melayani lebih dari satu layanan
  • Penjaluran stabil
  • Mampu mensupport 255 Hop

Kekurangan

  • Jumlah host terbatas
  • Tidak meningkatkan fitur konvergensi dan efisiensi pengoprerasian sinyal
  • Tidak mendukung multi protokol

3. OSPF (Open Shortest Path First)

Protokol ini merupakan sebuah routing IGP (Interior Gateway Routing) yang hanya dapat bekerja pada interior jaringan atau jaringan internal. Biasanya jaringan ini diterapkan di organisasi dan di perusahaan. Mengapa dikatakan jaringan internal karena admin jaringan dapat mengubah, mengatur, dan memodifikasi jaringan tersebut.

Selain itu, Protocol OSPF merupakan routing protocol terbuka, maksutnya adalah routing yang tidak diciptakan oleh vendor manapun jadi kamu dapat menggunakanya tanpa lisensi dan dapat diimplementasikan dimanapun.

Protocol OSPF menggunakan konsep hirarki yang membagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan ini dapat diimplementasikan berdasarkan pengelompokan area. OSPF juga memiliki table dalam router :

  1. Routing Table atau sering disebut dengan Forwarding Database. database berisi lowest cost untuk mencapai network lain. Perlu kita ketahui setiap router mempunyai routing table yang berbeda-beda.
  2. Adjecency Database berbeda dengan table routing tadi, pada databse ini berisi semua informasi router tetangganya. dan setiap router juga memiliki Adjencency Database yang berbeda.
  3. Topological Database pada database ini berisi seluruh informasi router yang terhubung pada jaringan tersebut.

Kelebihan

  • Waktu yang diperlukan untuk konvergen cepat.
  • Protokol yang dapat menciptakan banyak jalur menuju tujuan.
  • Dapat membagi jaringan yang besar ke beberapa area.
  • Tidak menghalikan routing Loop
  • Dapat menggunkan metode beberapa metrik sekaligus.

Kekurangan

  • Membutuhkan basis data besar.
  • Konfigurasi yang rumit.
  • Sulit diimplementasikan oleh orang awam

4. BGP (Border Gateway Protocol)

BGP merupakan sistem antar autonomous routing protocol. apa itu sistem autonomous ? Sistem autonomous adalah kelompok jaringan yang diatur dengan administrasi kebijakan routing umum. Cara kerja protokol ini adalah menukarkan informasi routing untuk menghubungkan ke internet. Oleh karena itu routing ini banyak digunakan untuk membangun ISP (Internet Service Provider). 

Pelanggan jaringan yang menggunakan protokol RIP atau OSPF yang sering dipakai di perusahaan maupun organisasi ketika hendak menggubungkan dengan ISP harus menggunakan Protokol BGP sebagai alat bertukar pelanggan dengan ISP.

Kelebihan

  • Konfigurasi sederhana
  • Bisa digunakan ketika hendak mendirikan ISP
  • Umum untuk digunakan.
  • Menggunakan AS (Autonom System)

Kekurangan

  • Terbatas dalam memanfaatkan topologi
Sekian artikel tentang Perbedaan RIP, IGRP, OSPF, BGP semoga bisa dipahami. Kalo ada penjelasan yang kurang atau salah kalian bisa koreksi dikomentar, Terima Kasih.



Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url